LUKA JARI = LUKA HATI ???
Satu lagi
tamparan bagiku tentang arti kehati-hatian.
Kemaren tepatnya setelah aku
menulis jadwal untuk ujian akhir semester3 ku , aku ingin menempelnya didinding
kamarku sebagai pengingat dan rada pamer juga sama temen sekamarku pasalnya aku
menulis dengan tinta warna pink (warna kesukaan temenku), agak alay memang karena
walau tanpa ditempelpun aku pasti ingat.
Aku mencari-cari gunting untuk
memotong selotip, tapi karena tak kunjung ditemukan, akhirnya aku ambil jalan
pintas dengan menggunakan cutter.
Niat hati ingin cepat-cepat selesai, eh malah
bukan selotip yang aku iris, melainkan jari manis tangan kiriku. Aku sangat
kaget, saking kagetnya aku sampai tak bisa melakukan apa-apa kecuali bengong
melihat lukaku. Beberapa detik aku habiskan untuk mencerna apa yang terjadi
pada jariku, lalu aku kembali sadar dari lamunanku saat darah mulai menetes
dari ujung jariku, alih-alih menyumbat luka tersebut aku malah lari kekamar
mandi untuk membasuh lukaku, bukannya berhenti, darah malah semakin menetes
dari jariku, akhirnya aku panik, takut-takut darahku habis#bgo’banget.
Tapi
pertolongan pun datang, temenku yang emang dia jago dalam hal luka#maklum anak
gunung, menyarankan untuk membebat lukaku dengan tisu basah, tanpa pikir panjang
akupun mengiyakan. Dan benar saja, setalah 15 menit, akhirnya darah berhenti
keluar lagi. Hufff aku lega, walaupun perihnya masih sangat terasa.
Sebenernya
aku pengen nangis, tapi aku tahan sekuat tenaga, ya kali umur udah setua ini
nangis gara-gara jari keiris cutter#stay cool
Tapi anehnya aku aj yang luka g
nangis, eh malah temenku yang takut sama darah hampir nangis, lucu ngeliat dia
jerit-jerit pas aku kasih liat lukaku#usil banget
Aku penasaran, jadi ku lihat
lagi lukaku, dan lagi-lagi aku kaget karena ternyata lukaku lumayan panjang
sekitar 2,3 cm. Hua...perih kalo kena’air
Tapi Dari kejadian ini aku dapat
ambil beberapa hikmah, slah satunya kehati-hatian itu sangat penting, jangan
karena pengen cepet-cepat selesai faktor keselamatan malah diabaikan. Selain
itu aku juga mikir, luka dijari aja segini perihnya, gimana kalo yang keiris
itu adalah hati, mungkin bener luka dihati itu juga bisa sembuh seperti halnya
luka dijariku ini, tapi tetep aja bekasnya akan selalu ada. Oleh karena itu
akan sangat baik klo kita juga bisa berhati-hati menjaga hati agar tidak ada
luka yang membekas karena kita tak tahu pasti kapan kita telah mulai menyakiti.
NB: sahabat-sahabatku
tercinta, Abi, Dewi, Indah, maafin is ya kalo selama ini is sering menyakiti
hati kalian tanpa disadari, semoga kebelakangnya tak ada lagi luka-luka hati
diantara kita.
asiiikkk kan luka hati...kiw..kiw... :D
BalasHapus