Senin, 07 Januari 2013

UAS dan Kampung Halaman

UAS sudah mulai menyapa, bahkan sudah dua Mata Kuliah yang kulalui. Tapi Euforia UAS sendiri sama sekali belum kurasakan. Bagiku tak ada bedanya UAS dengan hari-hariku pada umumnya. Monoton dan membosankan. Mungkin ini yang dibilang gak dapet feel-nya.

Alih-alih memikirkan tentang UAS atau bahkan rencana studiku untuk semester selanjutnya, aku malah terus terbayang suasana rumah. Keteduhan wajah ibu yang sangat kurindukan, masakan beliau yang tak ada tandingannya (bagiku), sendunya wajah nenek yang sangat kusayangi, bahkan celotehan sepupu-sepupuku yang sering kali kuanggap norak entah mengapa saat ini benar-benar kurindukan.

Homesick???
Bisa dibilang benar, tapi tak sepenuhnya benar. Jika diartikan sebagai kerinduan yang mendalam akan suasana rumah, itu sangat benar sekali. Tapi menjadi sangat tidak benar jika hal itu dijadikan alasan untuk menangis bombay. Belum pernah sekalipun aku menangis karena homesick. Aneh memang, tapi bagiku homesick tak harus diungkapkan dengan cara menangis. Cukup seuntai do'a yang yang titipkan pada Allah untuk mewakilkannya, berharap meraka (orang-orang yang kusayangi) senantiasa dalam petunjuk dan ridha-Nya. Amin amin ya rabbal 'Alamin. . .

# Adek sayang ibu, . . .

2 komentar:

  1. *ade sayang ibu,*
    ibu sayang adek ga yaaaa?
    emmmmm ...
    hahahaha ^^V

    BalasHapus
  2. sabar nduuuk, 12 hari lagi, jiwa dan raga kita akan ada disana.
    #Madura,,,I'm Coming

    BalasHapus