Sabar . . . Satu kata
yang sangat mudah diucapkan, namun sangat sulit dalam prakteknya. Kesabaran
ingatkan aku pada kedewasaan, pada komitmen, dan pada seorang teman.
“Berikan senyum terbaikmu pada
mereka, teman-temanmu, keluargamu”
Kata-kata itu
diucapakan oleh seorang teman yang tak pernah aku menduganya.
Cerita ini berawal dari
terjadinya suatu kesalahpahaman kecil yang menyulut amarahku sangat dalam.
Tepatnya tanggal 30 desembar 2012, kami pasukan danus PSG (Pekan Sosialisasi
Gasisma) melakukan danus akbar kedaerah Perumahan di Cimanggu. Namun, ditengah
perjalanan terjadi kesalahpahaman yang membuat sebagian besar dari kami kecewa.
Aku yang pada dasarnya
memang kurang bisa mentolerir kesalahan orang, benar-benar merasa marah. Aku berusaha
diam memendam kemarahanku, tapi yang terjadi malah diamku menjadi kesinisan
tingkat tinggi. Ya Allah maafkan aku... banyak sekali sahabat yang aku dzalimi
saat itu.
Aku iri pada
orang-orang disekelilingku yang dapat mengontrol amarahnya dengan sangat baik.
Disaat semua orng sudah bersikap biasa saja atas kejadian tak mengenakkan itu,
aku masih saja berkutat dengan kemarahanku, melenyapkan semangatku untuk
berdanus. Singkat cerita, sampai pertengahan danuspun aku masih diliputi
sedikit rasa marah, tapi perasaan itu berangsur-angsur hilang seiring dengan
habisnya Brown-Co yang aku jual. Hore. . .# terimakasih untuk
partner-partnerku yang hebat . . . ami dan mabruroh 49
Kembali lagi pada topik
awal, karena danusku sudah sold out, kuputuskan untuk beristirahat ditempat
rindang diatas rerumputan. Aku yang pada saat itu sudah sangat lelah (aku yakin
teman-teman yang lainpun juga sangat kelelahan) enggan untuk membantu lagi.
Sedangkan Ia, orang yang aku sangat marah terhadapnya tetap dengan semangatnya
yang menggebu. Aku malu pada diriku sendiri, aku merasa sangat bersalah padanya.
Akupun terharu melihat kegigihannya, kesabarannya menghadapi kami.
“Tetap
berikan senyuman terbaikmu, semangat tretan!!!”
Kata-kata ini memberikan
kesan yang mendalam bagiku, tentang keikhlasan, tentang kekeluargaan, dan
tentang totalitas. Terimaksih tretan, banyak pelajaran yang bisa kupetik hari
itu . . .
menurut aku bukan hanya orang itu yang hebat tapi kamu pun juga hebat karena kau bisa membakar amarahmu dengan cepat sehingga orang di sekitarmu daapat kembali tersenyum,,,,
BalasHapusgaje ya...hehe maap yak
Makasih kawan :)
Hapus#benar-benar menguatkan
oh..ternyata kalo lagi marah kayak gt yah??? hahaha :D
BalasHapusmarah itu fitrah,,, yang terpenting adalah bagaimana seseorang me-manage rasa marah itu agar tidak menzolimi orang-orang di sekitarnya,
caramu bagus kok, kemaren ga keliatan marahnya :D
Sebenernya gak kayak gtu mbk (lebih parah), tapi kemaren masih berusaha berpikir positif, yang sangat tidak bisa dihindari tu kalau udah g ad jeda buat berpikir sehingga emosinya keluar tanpa kontrol, astaghfirullah itu buruk sekali.
HapusTolong bantu ingetin aku ya mbk klo udah mulai kelewatan :)
Makasih atas masukannya :D